Home schooling disebut-sebut sebagai salah satu jenis pendidikan alternatif. Tak ada panduan baku untuk hal tersebut. Yang jelas penyelenggaraannya berdasarkan pada ide dasar pelaksanaan pendidikan bukan di sekolah, melainkan di rumah.
Home schooling memang bahasa Inggris dan lahir di negara Barat. Cukup menakutkan bagi kita yang kurang akrab dengan wacana pendidikan "yang membebaskan" dan berasal dari bangsa asing ini. Apa lagi dengan istilah social based education.
Home schooling rata-rata dilakukan para orang tua dengan membuat jadwal belajar yang fleksibel bagi anak-anaknya. Bahan ajarannya pun menggunakan apa yang ada di lingkungan masyarakat, tempat-tempat
rekreasi dan yang sejenis. Tidak terpatok pada buku atau materi tertulis. Tentu dengan memperhatikan targetan gradual. Mereka pun membangun keyakinan dalam dirinya dan lingkungan bahwa jalan mendidik anak dengan membebaskan mereka dari dinding-dinding sekolah adalah pilihan yang tepat.
Home schooling dapat terlaksana dengan mudah dan menyenangkan bagi orangtua dan anak. Caranya adalah dengan menggunakan portofolio. Di Barat, portofolio sudah sangat familiar. Tahun 1990, portofolio dipergunakan di kelas-kelas untuk mendokumentasikan hasil karya siswa. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) sebagai kurikulum terkini di negara kita juga menjadikan portofolio sebagai model penilaian. Portofolio juga dipergunakan di bidang lain. Contohnya, pada bidang fotografi, arsitektur, dan ekonomi. Secara umum portofolio memiliki pengertian "kumpulan".
Sifat dasar mengumpulkan inilah yang menyebabkan model tersebut layak diterapkan. Orangtua dan anak yang terlibat dapat melihat perkembangan pembelajaran dengan metode home schooling. Hal ini dimungkinkan karena karya yang terkumpul beserta refleksi anak, penilaian dirinya, lembar pemecahan masalah, dan lembar saran yang dijadikan satu dalam portofolio adalah bukti konkrit dalam menilai keberhasilan program.
Berikut ini adalah hal penting yang harus dicermati, karena inilah ciri khas dari portofolio :
1. Dokumentasi merupakan pengumpulan karya anak.
2. Refleksi adalah bagian yang memberikan informasi tentang perenungannya terhadap proses belajar yang telah dilaluinya (insight).
3. Penilaian individu berbentuk penilaian anak terhadap perkembangan dirinya dan penilaiannya tentang kelebihan dan kekurangan yang dimiliki.
4. Lembaran pemecahan masalah merupakan bagian yang dipergunakan untuk menuliskan rencana jangka panjang dan jangka pendek anak untuk mencapai keberhasilan dalam belajar.
5. Lembaran saran merupakan lembaran yang diisi oleh pembaca portofolio (selain anak itu sendiri), seperti orangtua, keluarga atau teman tentang tanggapan dan saran mereka terhadap proses pembelajaran yang terekam dalam portofolio.
http://www.melindahospital.com
27 December 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment
Kalau ada pertanyaan, usul/saran, atau komentar yang terkait dengan postingan-postingan saya, silakan tinggalkan pesan Anda disini.